Senin, 30 Mei 2016

Tugas Akhir Gue

Helow helow... guys, sekarang gue mau sedikit bagi-bagi tentang TA gue waktu menyelesaikan kuliah di Sipil UGM. Kenapa gue mau bagi-bagi ini? , karena gue merasakan betapa repotnya kita ngerjain TA dengan referensi yang sangat terbatas, pusing cuy, pening, bingung mau nanya ke mana, apa lagi kalau loe tipe-tipe orang yang single fighter, maksudnya loe sendirian banget ngerjain skripsi, kan ada tuh yang TA nya gerombolan gitu, kelompokan, yang satu neliti A, yang kedua neliti B, yang ketiga neliti C, dst, tapi dengan spesimen yang sama, cuma beda proses/bahan tambahnya aja.
Hal ini gue ceritain biar loe yang mau ngambil TA ada sedikit gambaran tentang apa-apa aja yang perlu kita perhatiin dan pahamin sebagai mahasiswa tingkat akhir untuk menyelesaikan TA kita. BTW loe ngerti gak apaan TA? , hahahahaha....
TA itu Tugas Akhir, atau di beberapa kampus bilangnya Skripsi, terserah lah loe nyebutnya apaan, yang pasti kalau di tempat gue ya bilangnya Tugas Akhir.
Oke gak usah banyak bacot lagi !, kita mulai dengan Judul
“KAJIAN STRUKTURAL SISTEM PELAT TERPAKU PADA POSISI BEBAN YANG DIVARIASIKAN”

Itulah judul skripsi gue, nah sekarang mungkin loe bertanya-tananya apaan sih pelat terpaku?, gue perjelas sama loe bahwa apa yang gue jadiin bahan penelitian di sini adalah rigid pavement yang di bagian bawahnya ada tiang-tiang pancang mini diameter 20 cm dan panjangnya 1,5 s/d 2 m. buat gambaran kira-kira kaya gini lah nih:
Sistem pelat terpaku ini sebenernya adalah pengembangan dari sebuah struktur yang udah banyak dikenal luas, yaitu struktur cakar ayam yang digunakan oleh Prof Sedyatmo di jalan toll Prof Sedyatmo Bandara International Soekarno-Hatta. Perkerasan dengan struktur cakar ayam diaplikasikan di daerah dengan tanah yang sangat tidak stabil, kembang-susutnya tinggi, lunak, dengan kata lain tanahnya adalah tanah expansive. Loe tau sendiri kan kalau di daerah rawa bokor situ tanahnya tanah-tanah rawa gitu, dan mungkin kalau musim hujan bentuknya udah gak karu-karuan, keinjek mobil mah pasti ambless. Bahkan loe tau? di Terminal 3 Ultimate, struktur fondasi Apron nya aja itu pakai CMC, loe tau apa itu CMC? itu adalah Control Modulus Column, jadi loe bayangin kaya mesin bored pile gitu tapi waktu buat lubang, tanahnya gak dikeluarin, tapi justru tanahnya ditekan ke arah dinding lubang bored pile nya, jadi pengeboran lubangnya dibarengi dengan vibrasi yang meningkatkan kekakuan tanah, mungkin loe udah pernah denger Vibrofloatation, yaaa,, gue kira kaya gitu lah getarnya. Kok gue bisa tau? kan gue waktu itu KP di sana sama dua temen gue, reza kos sama wida yul.
Oke balik lagi, gue mau ngasih gambaran apa bedanya struktur cakar ayam sama pelat terpaku itu kir-kira begini:
Oke jelas ya, jadi struktur cakar ayam itu pakainya pipa-pipa beton dengan diameter 0,8 - 1 m dan panjangnya variatif dari 1 - 1,5 m. Pada dasarnya struktur utamanya adalah rigid pavement, hanya saja karena lokasinya di daerah dengan tanah expansive, jadi kita kasih struktur cakar ayam atau pelat terpaku yang fungsinya adalah meningkatkan daya dukung tanah di bawahnya, dan meminimalisir penurunan tidak seragam yang dapat menimbulkan crack dan kegagalan struktur lain.
Loe jangan tanya gue kenapa harus pake struktur kaya gitu, yaa.... dari pada loe disuruh ngupas tanah lunak sampe lapisan tanah keras, terus loe harus nimbun lagi pake tanah bagus, kan mending begini, atau yaa kalau mau pake soil improvement/reinforcement yaa silakan, itu pilhan... yang pasti jangan memilih aku, bila kau ta sanggup setia... hahahaha :v
Oke cukup lah pendahuluannya, kalo mau nanya ya langsung aja tanya. Sekarang gue mau jelasin sama loe gimana memodelkan struktur kita ini dalam sebuah program analisis struktur yang namanya SAP2000.
Hal-hal yang harus loe perhatiin dalam pemodelan berdasar pengalaman gue adalah:
Pertama, loe harus paham material apa yang loe pake, baja kah, beton kah, komposit kah, atau material khusus dengan properties tertentu, semuanya bisa loe meodelin di SAP2000.
Kedua, loe harus paham boundary condition struktur loe ini, harus bener-bener dimodelkan sesuai dengan kondisi prilaku struktur loe, kalau tumpuannya jepit ya modelin jepit, kalau roll ya modelin roll, kalau menumpu di pijakan yang elastis ya modelin tumpuan elastis.
Ketiga, pembenanan harus sesuai dengan kondisi aktual beban yang bekerja, kalau beban nya merata ya pakai beban merata, kalau beban terpusat ya terpusat, kalau beban momen ya masukin beban momen, jadi usahakan jangan ada yang diidealisasi lag, karena loe ngitung pake software, usahakan kondisi beban yang identik dengan yang sebenarnya.
Keempat, loe harus melakukan validasi ! , sekarang gue tanya, loe tau dari mana kalau pemodelan loe udah representatif sama keadaan real?  nah, di sini lah perannya validasi model, loe harus melakukan simulasi pembebanan pada struktur yang loe buat, dan dibandingkan dengan pengujian di laboratorium / di lapangan, parameter-parameter yang terukur bisa loe jadiin acuan buat terus membuat model yang seeeemirip mungkin dengan prilaku asli struktur, misal yang jadi parameter bisa lendutannya, penyebaran gaya nya, deformasi struktur, bisa juga jenis kegagalan struktur, kekuatannya, atau apapun yang bisa loe ukur.
Kelima, dalam mengolah data hasil analisa struktur, hati-hati jangan sampai ada data-data yang ketukar, karena kan pembebanan biasanya dipake lebih dari satu kombinasi, nah itu dikelompokan baik-baik dan dibuat rapi, jadi ketika loe mau menentukan desainnya harus seperti apa, dasarnya ga salah.
Semoga itu cukup jelas, sekarang kita masuk ke prakteknya ya, kita mulai dengan membuka program Sap2000, begitu loe buka progrem SAP2000 loe langsung aja create new model, loe bakal diminta template apa yang mau loe pake untuk mulai desain, kalau gue biasa pake yang grid aja, dan sebelum loe klik “Grid only” nya, loe pilih dulu unit yang mau dipake, misal kN, m, C. Setelah itu loe klik “Grid only” nya, dan muncul “Quick Grid Lines” , diatur aja suka-suka loe mau ada berapa grid dan jarak berapa, kalau loe mau jaraknya beda-beda, ya gampang nanti bisa disetting lagi.
setelah itu langsung Oke aja, dan bakal muncul lembar kerja loe kaya gini:
Singkat cerita, gue udah desain model Tugas Akhir gue dan jadi kaya gini nih:
Ada yang aneh?
Yaap.. ! , gue buat tiang pancang mini nya jadi persegi, itu namanya idealisasi. Alasan utama gue kenapa tiangnya gue jadiin persegi yaitu karna kalau lingkaran itu agak sulit meshing nya ntar cuy, terlalu banyak elemen jadinya waktu analisanya keberatan juga, gak efektif. jadi di model ini gue pake shell sebagai struktur rigid pavement dan balok tepinya, dan juga buat tiang pancang mini nya gue pake shell juga.
Apa loe mau liat tampangnya dari atas? kira kira kaya gini nih ya :
Nah, loe bisa liat ada daerah-daerah yang agak “kusut”, itu adalah titik-titik pembebanan yang gue pake, jadi tapak roda dengan luasan tertentu sesuai dengan SNI Jembatan (kalo gak salah,,hehe), gue pake di sini, ada perbedaan antara roda depan sama roda belakang. Silakan aja loe cari sendiri pembebanan jembatan dalam SNI Jembatan, ada kok.
Loe mau liat tampang potongannya, kaya gini nih :
Itu lah kira-kira ya bentuk strukturnya, sekarang gimana dengan pemodelan tanahnya? , oke di sini gue pake “spring” dengan kekakuan tertentu sesuai dengan hasil pengujian terdahulu di laboratorium, yang sebenernya kalau loe cari di buku-buku mekanika tanah pasti udah ada tuh kekakuan tanah vertikal, kekakuan tanah horizontal, udah ditabelin.
Pemodelannya di struktur jadi kaya gini cuy:
Ruwet ya? :v , jadi kaya efek efek apaa gitu..hahaha
Gimana dengan hasil analisanya? kira-kira gini yah, contoh diagram momennya aja nih dikit:
Yaa.. itu Cuma contoh aja sih, ga semua bakal gue jelasin secara gamblang di sini, tapi yang pasti masalah pemodelannya di SAP2000 ini in syaa Allah bakal gue buat tuh, ga cuma masalah TA gue aja, tapi semua yang dasar-dasar yang sekiranya gue bisa, dan asal loe tau, gue gak bisa-bisa amat SAP2000.. :v tapi ya gue coba bagi apa yang gue tau aja. Siapa tau berguna.
Oke sekilas info dulu yah..hahaha, kalo gue bahas satu-satu gimana modelinnya di SAP2000, waah,, banyak banget cuy, mending skalian buat kaya tutorial aja.
Oke, entah loe tertarik atau engga, semoga ini bisa kasih loe pandangan yang lebih luas tentang rigid pavement. udah deh,gue mau cukur rambut dulu.
Makassar, 31 Mei 2016 @ Site office St Moritz Panakkukang.

Sabtu, 28 Mei 2016

Part 5: Menghitung volume galian-timbunan dengan AutoCAD Land Desktop

yoyoyooooo..., hari ini gue bakal coba bagi-bagi sama loe gimana caranya ngitung volume galian di AutoCAD Land Desktop, barang kali ada yang baru ngikutin sekarang, sebenernya saran gue loe baca dulu dari part 1, kecuali loe udah bisa sampe tahap buat kontur di AutoCAD Land Desktop.

Oke ga usah banyak Cing Cong, kita mulai dengan konsep yang kita pake dalam perhitungan galian ini ya. Jadi harus loe pahamin bahwa kita ngitung volume di AutoCAD Land Desktop ini dasarnya adalah surface, oke... jadi kita punya surface kondisi 1, dan surface kondisi yang diinginkan, atau kondisi 2 lah ya, ilustrasinya kira-kira gini lah:
Di gambar loe bisa liat ada surface 1 yang warnanya hijau dan surface 2 yang warnanya coklat, surface 1 gue definisikan sebagai surface awal kita, jadi ini adalah kondisi tanah eksisting di mana loe mau kerjain, dan surface 2 adalah kondisi hasil yang diinginkan.
Di situ kenapa gue buat menyilang? ,karena gue mau coba tunjukin sama loe bahwa kita bisa ngitung galian sekaligus timbunannya kalau kondisi elevasi akhir diminta lebih tinggi dari eksistingnya, sehingga daerah di mana surface 2 berada di atas surface 1, maka itu adalah daerah timbunan, sementara daerah yang surface 2 di bawah surface 1, maka itu daerah galian. Oke paham? , atau hampa? , hahahaha.. terserah, gimana caranya loe paham konsepnya ini, kalau engga ya loe pasti bingung buat selanjutnya.
Oke next, gue jelasin langsung hal pertama yang harus loe buat di lembar kerja loe (setelah boundary, surface, dan kontur loe jadi) adalah loe mendefinisikan surface 2 loe kaya gimana, oke..
kalau misalnya surface 2 loe adalah hasil tembakan survey, itu enak banget, tinggal masukin data-data point loe ke lembar kerja, terus build surface nya, ngitung deh. Tapi kalau loe definisikan secara spesifik surface 2 nya mau kaya apa, maka loe harus buat surface dengan create point di lembar kerja loe, jadi sekalian nih gue mau kasih tau sama loe gimana caranya membuat point di lembar kerja secara manual, jadi jaraknya terhadap bangun yang udah ada di lembar kerja bisa diatur, kan ga harus melulu loe masukin point pakai koordinat toh? , ya keles kalau mau masukin titik sejauh 1 meter dari sudut bangunan arah X harus pake koordinat :v . Oke langsung ya, langsung ke menu browser “A”, terus pilih “Point”, terus  pilih “Manual” .
Begitu loe pilih manual, langsung loe disajikan gambar di lembar kerja loe, loe arahin aja kursor ke sudut bangunan di mana loe mau buat point, di sini gue buat 10 cm dari susut bangunan, terserah sih mau dibuat pass sama titik sudut ya bisa aja, Cuma nanti cek dulu kalau ada point yang ketemu satu koordinat x dan y nya, apa dia “Merge”, “overwrite”, atau gimana, pastiin pake “merge” karna kalau “Overwrite” atau yang lain, bisa hilang dong titik yang lama. Loe perhatiin command prompt, begitu loe “Klik” , langsung di situ minta “Description”, loe kasih deskripsi, enter, terus dia minta elevasi, di sini gue buat 2 (+2 m), enter, jadi deeh... itu di gambar gue, titik dengan nomer 155, elevasi +2 dan deskripsi sudut 1, daaan seterusnya loe lakuin itu sesuai keinginan loe, kalau gue di sini mau nunjukin surface 2 yang “ngetrap” ya, jadi ada item galiannya, ada timbunannya ntar, jadinya kaya gini nih :
Display point yang masih pada besar-besar adalah point yang baru aja gue tambahin,sengaja ga gue kecilin biar loe bisa tau point mana aja yang baru gue tambahin, dan selanutnya yang kita harus lakuin adalah membuat surface dari point kita itu, seperti biasa ya kita ke menu browser, terus pilih terrain, terus pilih terrain model explorer, terus klik kanan di surface dan create surface, loe rename jadi surface final. di sini gue ga usah pake groups point, karna point nya dikit juga, jadi pake data point aja yah, kaya gini jadinya nih:
Setelah pilih point, nanti pilih aja pakai point yang ada di lembar gambar kita, dan klik satu-satu tuh point yang baru kita buat, jadi ga perlu point group kalo emang kondisinya sedikit point nya, tapi kalo banyaak, wah repot kita bro kalo gak pake point group.
Oke setelah point nya udah clear pake point files, boundarynya dibuat sama kaya surface 1, terus kita build, dan jadinya bakal kaya gini nih :
Keliatan di situ data surface loe, elevasi maksimum berapa, minimum berapa, jumlah point loe ada berapa, boundary nya ada apa gak, dan setelah ini kita bakal lanjut ke langkah berikutnya, close aja terrain model explorernya.
Langkah berikutnya adalah kita buat site kita, perlu loe perhatiin bahwa fasilitas define site ini dari yang gue tau ya, itu cukup terbatas, dimana kita cuma bisa define site yang bentuknya persegi, yang dimana kalau loe punya bentuk bangunan yang gak beraturan, loe tetep harus buat site yang persegi, dan harus mencakup seluruh wilayah kerja kita. Tepi emang agak sedikit fleksibel juga kalau bangunan kita memanjang 45° dari sumbu x, jadi perseginya bisa dibuat miring gitu lah, nanti gue tunjukin, awalnya kita cari menu define site kaya gini:
di command prompt, hal pertama yang disajiin ke loe adalah rotation angle, inilah yang gue bilang site kita walaupun persegi tetep fleksibel masalah angle nya, jadi caranya sebenernya paling gampang kalau loe udah buat persegi pakai polyline yang udah mencakup seluruh daerah site loe, bebasss, yang penting persegi deh, terus loe klik deh itu sudut bawah kiri persegi yang udah loe buat, kaya gini :
Loe liat tuh, kalo persegi loe miring-miring loe bisa atur itu rotasinya dengan ngarahin kursor ke sudut bawah kanan loe, jadi kalo miring ke kiri ya berarti sudut kanan bawah kan lebih tinggi posisinya dari sudut bawah kiri, kalau miring ke kanan perseginya ya sebaliknya, sudut bawah kanan posisinya lebih rendah dari sudut bawah kiri, karena ini gue contohin persegi yang lempeng-lempeng aja, ya enak dong, gue tinggal klik sudut persegi di kanan bawah itu deket point No 161.
terus selanjutnya yang diminta adalah site base point, itu adalah sudut kiri bawah loe, langsung klik aja sudut itu.
Selanjutnya loe bakal ditanya Grid M size, jadi maksudnya Grid M size adalah ukuran persegi loe arah X, loe bisa langsung klik sudut kiri bawah dan klik sudut kanan bawah, dan selanjutnya diminta Grid N size, yang maksudnya ukuran persegi arah Y, loe bisa klik sudut kiri bawah dan klik sudut kiri atas, daaan akan muncul Upper right corner, ini akan secara otomatis ngarah ke arah diagonal persegi, itu adalah sudut kanan atas, jadi loe bisa pastiin bahwa site yang loe buat itu apa udah mengcover semua daerah kerja loe, begitu ngarah ke sudut kanan atas itu, langsung klik aja, terus dia minta site name project, kasih aja nama kerjaan atau apalah terserah. jadi deh site loe.
Caranya ngecek apakah site loe udah jadi apa belom, bisa ke menu browser, terus terrain, terus site definition, dan pilih site manager, setelah itu loe bakal ditunjukkin deh site loe, untuk ngeliat detail site yang udah loe buat, misal loe mau tau koordinat sudut-sudut site, sudut rotasi site, ukuran site, bisa loe klik aja itu “Info” , tapi untuk mastiin site loe udah jadi doang, cukup kaya gini aja nih:
Jelas? , kalo gak jelas silakan jelaskan... hahaha
Next, adalah kita set tratumnya, jadi maksudnya kita mau “mengaktifkan” surface-surface yang akan dikalkulasi, gitu lah bahasa oon nya, (eh, bener gak yah gue?.. hahaha, i don’t care). Seperti biasa ke menu browser, terus pilih terrain, terus agak bawah situ pilih select current stratum, dan bakal muncul kaya gini:
Di situ loe kasih nama tuh stratumnya, loe bisa definisikan kalau antara surface A dan B namanya apa, B dan C namanya apa, C dan D namanya apa, beb as. terus pilih tuh surface 1 nya kondisi surface awal, dan surface 2 kondisi surface final, langsung Oke.
Selanjutnya adalah, kita hitung volumenya dengan pilihan “Composite volume”, please jangan tanya gue kenapa, tapi dari pengalaman gue, pake ini yang paling detail dan valid, silakan cek aja pake pilihan lain kalau loe orangnya punya waktu luang gitu silakan. Nanti bakal muncul kaya gini:
Next, loe pilih site nya, karna Cuma ada satu, ya langsung aja pake itu..he
Next,
Langsung Oke aja, itu udah default.
Next,
Dan taraaaa... volume galian dan timbunan loe udah jaadi !
kalau loe mau liat lebih detail legi, loe bisa ke terrain model explorer kaya biasa, dan di sana udah secara otomatis ter create volume loe, liat aja dan loe bisa dapet detailnya, kaya gini:
Oke gitu dulu yah, sorry ga bisa banyak ngoceh lagi, gue buat ini di site office proyek dan kebetulan ini sabtu soreee, istri gue udah krang-kring krang-kring nyuruh gue pulang.
kedepan, in syaa Allah gue bakal bahas gimana caranya bikin cross section dari kerjaan kita. Ok. Bye..
Makassar, 28 Mei 2016 Dibuat @Site office Project St Moritz Panakkukang, Publikasi @ kos-kosan gue, ditemani istri tercinta :3 

Selasa, 24 Mei 2016

Part 4 : Membuat kontur di AutoCAD Land Desktop

Hello.... How are you? , semoga loe gak jenuh nungguin tulisan gue selanjutnya ya, (hahaha... kePeDe an). Oke sebagaimana janji gue untuk posting tentang gimana caranya membuat kontur, di tulisan ini bakal gue coba jelasin sama loe-loe semua see gamblang mungkin semampu gue. di part  3 kemarin kan gue udah jelasin tuh gimana caranya buat surface, nah kita bakal bisa buat kontur setelah loe buat dulu surfacenya tuh.

Oke langsung aja yah, jadi sedikit refresh dulu, kemarin itu kita udah input point di land desktop, terus kita juga udah create surfacenya dengan boundary nya pake polyline, nah untuk buat kontur, seperti biasa kita cari di menu browser “A” pojok kiri atas, pilih terrain, terus pilih create contour , selanjutnya loe bakal diminta milih surface mana yang mau loe buat kontur,klik dah itu, dalam contoh ini cuma ada satu surface, ya itu “data awal” sesuai sama yang udah pernah kita buat, nanti bakal muncul kaya gini:
Selanjutnya loe bakal dihadapkan sama setting konturnya, tampilannya kaya gini:
Loe liat di atas, surface nya udah “Data awal”, “Elevation range” nya udah otomatis nyesuaikan sama low dan high elevation dari surface kita, tapi kalo loe mau atur-atur ya gapapa, terus ini yang penting, ada minor dan major interval, kalau loe menghendaki garis kontur yang rappet banget, ya masukin aja minornya misal 20 cm atau loe masukin 0.2 , dan major nya terserah mau dibuat 0.8 kek, 1 kek, bebasss.. setelah itu loe bisa klik yang style manager, bakal muncul kayak yang di sebelah kanan itu, “contour style manager”, nah kalo di sini kalo gue sih ngopreknya lebih ke “contour appearance” nya aja, ngatur kehalusan kontur, jadi gue pilih yang “Add vertices”, diatur deh itu “Decrease” sama “increase” nya mau berapa, perhatiin aja previewnya. Setelah itu yaaa langsung “Oke” “Oke” aja lah, terus di “command prompt” ada pertanyaan dulu, in harus loe jawab dulu nih, gak boleh salah , pertanyaannya : “Erase old contours?” , loe harus cari sendiri jawabannya men.. hahaha...
 dan taraaa... kontur loe jadi men !
Anjiir,,, liat noh kontur loe, kenapa rapi? karna kita tadi pake boundary, jadi kontur bakal terinterpolasi sampai batas surface kita.
Oke gitu dulu yaa, next time in syaa Allah gue bahas gimana ngitung volume galian, tetep sehat, tetep semangat, karena kalo loe sakit biayanya mahal :v

Makassar, 25 Mei 2016 @ Site office St Moritz Panakkukang MKS. Menunggu koreksian progress dari Aecom dan TJR , setelah kemarin gue followup.

Sabtu, 21 Mei 2016

Part 3 : Membuat surface dari data point

Oke sekarang gue mau cerita lagi tentang gimana caranya membuat surface dengan data point yang udah kita input di Land Desktop. Ini penting men, karena setiap point yang loe masukin ke Land Desktop hanya bakal menjadi sebatas point aja, gak lebih, kecuali loe buat “mereka” menjadi sebuah surface.

Sekarang loe bakal akrab banget sama yang namanya menu “Terrain”, di situ lah tools kita buat ngelola data. Setelah point yang loe masukin udah selesai dan terkemas dalam point group-point group, maka selanjutnya klik menu browser seperti biasa, “A” pojok kiri atas, terus pilih “terrain”, selanjutnya pilih “Terrain model explorer” di paling atas, kemudian akan muncul lah kaya gini:
Langkah selanjutnya adalah kita meng “create” surface kita dengan klik kanan di folder “Terrain”, pilih “New Surface”, terus langsung loe rename aja dengan ngeklik tulisan “Surface 1” dua kali , tapi dengan jeda 1 detik, dan loe bakal dapet yang begini:
Setelah itu yang harus loe lakuin adalah menentukan point mana aja yang bakal loe jadiin dasar untuk membuat surface, dan nentuin boundary mana aja yang bakal loe buat sebagai batas bangunan, makanya gue bilang buatlah point-point itu jadi point group, jadi di sini gak susah, semua udah terpartisi, bisa aja sih loe pake input data point, tapi ya jadinya gak terkelompokan dengan baik ntarnya di lembar gambar loe. Jadi caranya gitu ya, klik kanan di “point groups”, terus loe pilih deh group mana yang mau dijadiin surface, kaya gini :
Oke setelah terpilih “Point group” mana yang jadi dasar surface, pilih boundary nya coy, sama caranya dengan klik kanan di “Boundary”
Setelah “Boundary definition” diklik, loe bakal ditampilin lembar kerja loe, nah langsung aja klik polyline yang jadi boundary bangunan loe, selanjutnya di command prompt bakal ngasih pilihan boundary name, langsung aja ketik nama boundary loe, pake nama proyek kek, nama lokasi kek, nama owner kek, asalkan jangan nama mantan ya :v  , terus enter
*.. hahaha... Astagfirullah,, maaf ya mblo..
Oke lanjut, nanti di command prompt loe diminta pilih tipe boundary, pilih Outer aja, ketik “O”, terus enter, terus nanya lagi apa loe mau buat breakline, yes bae lah, ketik “Y” enter. jadinya begini nih:
Perhatiin tuh yang ada di command prompt, gitu ngisinya kalo gue.
Well, setelahn itu loe keluar aja dengan tombol “ESC”, dan loe bakal balik lagi ke dialog terrain model explorer, setelah itu klik kanan di nama surface loe, kita “Build” deh, ntar bakal muncul kaya gini:
Kalo gue sih, karena gak pake data point secara khusus buat bikin surfacenya, jadi “Use point file data” nya gue uncheck box, dan loe perhatiin kenapa tadi gue bilang kita buat aja break line nya, karena ini gue pake di sini, jadi boundari dari kontur/bangunan kita ada di breakline dari polyline boundary kita, jadi gak hawatir polyline kita gagal jadi boundary.
Jadi deh sufrace loe,
 
Jadi deh surface loe , ini lah yang jadi bahan loe untuk buat kontur, hitung volume, dan kebutuhan lainnya, Udah dulu ya, bagian buat kontur ntar gue jelasin in syaa Allah di part 4, sabaaar.. dikit dikit, biar gak mabok :v
Dan sekarang rencananya gue mau main ke leang-leang sama istri gue, slamat berlibur, selamat menikmati waktu santai :D
Makassar , 22 Mei 2016 @ qatari kost ditemani istri yang lagi makan nasi uduk.. haha..

Part 2: Bagaimana menginput data koordinat ke dalam land desktop?

Oke mamen..!, tanggal 17 Mei 2016 kemarin gue udah nulis tentang pengaturan sebelum loe pake land desktop (tapi baru gue publikasi sekarang, hehe, syibuk soalnyah..) , selanjutnya gue mau jelasin gimana sih caranya data-data hasil “tembakan” tim survey bisa kita masukin ke Land Desktop.
-          Pertama, dan yang paling utama adalah pastikan data koordinat yang diambil sudah sesuai elevasi acuan proyek kita, mulai dari elevasi dasar bangunan di mana, elevadi dasar galian di mines berapa, koordinat-koordinat sudut bangunan di mana, OK ! pokoknya Make Sure ! semuanya udah sesuai sama data aktual lapangan.
-          Yang kedua adalah, loe bisa pake MS Excel untuk sangat mempermudah kerjaan loe, dan buatlah kolom dengan judul kolom secara berurutan PENZD , itu singkatan dari “Point” bisa loe isi aja pake nomer urut point nya sesuai urutan koordinat yang ditembak, “East” ini maksudnya adalah sumbu X, “North” ini maksudnya adalah sumbu Y, “Z” ini maksudnya adalah sumbu Z, yang sangat umum untuk mendeskripsikan orientasi arah tinggi ruang, dan “D” ini isinya description buat keterangan apa aja yang loe mau, dikosongin aja ya gapapa.

-          jadi kayak gini nih:
Ini yang gue bilang tadi, hati-hati dengan Z atau elevasi, karena harus benar-benar dipastikan bahwa elevasi dari hasil tembakan itu apakah sudah langsung menjadi elevasi berdasarkan elevasi +00,0 bangunan, Ok!. Gue ingetin lagi, Make It Clear! , karena setiap kubiknya adalah rupiah coy!
Sebenernya beberapa TS udah dilengkapi fasilitas untuk transfer data hasil tembakan ke laptop, gue gak akan bahas itu di sini, loe cari tau aja sendiri yah, tapi pasti untuk TS yang udah banyak dipakai luas rata-rata sudah bisa, jadi loe gak cape-cape nulis koordinat satu-satu di excel, tapi kalau datanya sedikit, simpel, yaa,, cara ini masih bisa jadi andalan.. hehe.
-          Langkah selanjutnya adalah kita export/Save as data koordinat kita ini ke format .txt dengan tab delimited atau space delimited, jangan sampe keliru ya, ada kok pilihannya tab delimited, sesuai dengan permintaan si AutoCAD Land desktopnya waktu kita mau import point, jadi kira-kira kaya gini coy:
setelah loe save as .txt , selanjutnya lo hapus aja itu judul kolomnya, karena yang dibaca land desktop ya Cuma angkanya tok. Selesai deh, data ini nanti yang bakal kita import ke land desktop.
Oke kita balik lagi ke work sheet kita ya, klik icon “A” di pojok kiri atas,(sebebernya ini namanya menu browser bro, ini gue maklum, barang kali diantara loe pada ada yang cukup norak untuk mengerti maksud “menu browser”,, hehe ) terus kita pilih “Point”, terus kita pilih “Import/Export Point”, setelah muncul pilihan, klik “Import point”, nanti bakal muncul kaya gini:
Di dalam pilihan formatnya ada PENZD space delimited, jadi kita pilih itu aja, karena compatible juga sama tab delimited, setelah dipilih, kita cari deh di source file, sesuai dengan di mana kita tadi naro filenya, dan kalau bisa setiap import point, dibuatkan juga point group nya, jadi gak repot waktu mau buat surface nanti, ok!. terserah deh mau dinamain apa point group nya.
Oke perhatiin ini baik-baik men, setelah loe pilih file .txt yang udah dibuat tadi, dan jangan lupa dibuatkan point group, tinggal klik gambar persegi hijau yang miring itu, setelah itu bakal muncul “COGO Database Omport Option”, baca satu-satu pertanyaannya dan pilih sesuai kebutuhan loe, misalnya kalau point yang baru loe masukin ternyata udah ada “yang nempatin” duluan, mau direnumber, timpah, atau tulis ulang dengan point baru, dan begitu juga pertanyaan lainnya loe perhatiin baek baek tuh!, setelah itu Ok aja!
taraaaa....
 
pasti lembar kerja loe masih blank kan? hahahaha
jangan panik dulu, di command prompt nya loe ketik “ze” dan enter deh,
Jeng jeeeeeng .... !
point point loe udah massssukk semua ke land desktop, sekarang kita atur ya tampilannya, karena itu dimensinya biasanya kalau default terlalu besar, caranya klik lagi “A” pojok kiri atas, pilih point, pilih “Edit point” , terus pilih “Display properties”, nanti muncul ginian :
terus loe perhatiin di command prompt, “point to modify: blabla bla” ketik aja yang All yah, setelah itu loe pilih aja itu mau gimana tampilannya, kalo gue sih karna deskripsi juga ga terlalu kepake, gue uncheck si check box description, terus size nya gue buat stengah meter (0,5), markernya juga sama pake yang stengah meter, jadi lebih kecil size nya di lembar kerja loe, kalo ngezoom gambar, jadi gak kegedean, jadi gini nih :
Taraaaa...  sudah jadi bosss point loe, hehe
Terus selanjutnya apaan dongs? , ya selanjutnya buat boundary , pake polyline aja, itu yang ada di tool bar udah defaul kok, 2D dengan elevasi +0.0, pake ini aja. Tadi di awal gue sempet bilang sama loe bahwa loe harus perhatiin sudut-sudut bangunannya ya, di sini loe bakal pake koordinat sudut bangunan loe untuk bikin boundarynya , jadinya kira-kira kayak gini nih:
Congatulation ....! , loe udah mencapai tahap dua sekarang, In syaa Allah nanti gue lanjut dengan gimana caranya meng”create” surface, sehingga loe bisa buat kontur dari koordinat-koordinat yang udah loe input.
Udah dulu ya, udah malem juga gue nulis ini, sampai jumpa di cerita berikutnya.. J
Makassar , 21 Mei 2016 @ qatari kost ditemani istri tercinta :3

Gimana Make AutoCAD Land Desktop (Part 1 : Pengaturan AutoCAD Land Desktop)

Ok, kali ini gue bakal bahas gimana caranya make land desktop, khususnya cara ngebuat kontur dan ngitung galian dari data koordinat hasil tembakan survey. Jadi ceritanya gue bisa make land desktop ini setelah proyek gue mandeg, penyebabnya yaa you know what lah kalo proyek ownernya swasta masalahnya apa, jadi terhentinya proyek ini ada hikmahnya buat gue , karna proyek berhenti akhirnya gue diminta ngitung galian basement dengan teliti, dan ga ada cara lain dong mau gak mau harus pake software, awalnya gue mau pake surpac sih, Cuma karna keterbatasan sumber daya dan informasi, akhirnya gue pake auto cad land desktop 2009 , kebetulan temen gue yang orang survey bisa juga, jadi bisa ngajarin gue untuk pengenalannya dan tools ini itu nya sedikit, tapi sebagian besar apa yang gue dapet ya dari coba-coba, youtube, dan blog orang.
Nah! , gak usah banyak cing cong, kita langsung aja mulai yap. Hal pertama yang gue sampein adalah item yang bakal gue jelasin, ini dia:
1.       “Pengaturan AutoCAD Land Desktop” , gue bakal jelasin gimana nyetingnya dari awal
2.       Gue bakal jelasain “Bagaimana menginput data koordinat ke dalam land desktop?”
3.        “Membuat surface dari data point” yang udah kita input
4.       “Membuat kontur dengan land desktop”
5.       “Menghitung volume galian / timbunan menggunakan autocad land desktop”
Itu dia garis besar yang mau gue jelasin sama loe loe semua, oke langsung aja dengan:

Part 1 : Pengaturan AutoCAD Land Desktop
-   Di sini, langsung aja lo klik itu “New”, kecuali lo udah punya file land desktop di kompi loe, bisa langsung pilih-pilih yang ditampilin di situ, atau di”cancel” aja, terus masuk ke open file juga bisa kok.
-          Setelah “new”, loe bakal masuk ke sini,  loe kasih nama aja sesuai project loe, misal “ABC”.
-          terus pilih template buat gambarnya, pake acad.dwt aja biar general boleh.
-          Setelah itu langsung aja ke “Create project”, ntar bakal muncul kaya gini :
-          Begitu keluar project detail, pilih prototipe nya , karna ini di indonesia, ya pake default meter aja udah, terus informasi proyeknya diisi juga, misal ABC project , terus dikasih penjelasan, misal ini revisi ke berapa, atau ini pertama, atau apa lah. Terus Ok deh.
-          Setelah loe Ok, terus bakal keluar lah hal-hal yang harus loe setting di awal, yang pertama bakal keluar kayak gini:
- Kalo ginian keluar, loe pilih aja yang m2000.set (metric, 1:2000) , jangan tanya gue alesannya kenapa, langsung aja next, soalnya itu udah defaul sih, kecuali loe punya waktu loe liat ajah itu penjelasannya di “view”, loe klik dulu pilihannya, baru view. Ok next
-          Setelah loe next, keluar lah ini, pengaturannya udah defaul gini, udah pakai meter, derajat, presisinya 3 angka di belakang koma, selebihnya bisa disesuaikan sama kebutuhan loe. next
-          Nah! ini yang tadi, di sini bisa dicek, apa bener horizontal idah skala 1:2000 untuk ukuran kertas yang dipilih, vertikal 1:200 untuk kertas yang dipilih, dan di sini gue lebih seneng make kertas A3 (297x420), tapi ya ga sampe ganggu waktu gambar sih, lumayan luas coy 1:2000. oke next
-          Nah ini dia yang sempet bikin gue bingung, jadi gini bro... secara umum, kategori yang dipakai dan tersetting di Total station di indonesia pakainya UTM, WGS84 Datum. Udah pokoknya itu, titik.
untuk koordinat sistemnya, bisa nyari di peta untuk menentukan koordinat sistemnya, pake peta ini nih kalo gue makenya:
- Nih ya, loe cari aja peta ini, terus loe tentuin deh posisi loe ada di mana, misal gue ada di sulawesi selatan nih, liat tuh yang paling bawah ada tulisan 114E di garis berikutnya 120E, dan angka dalem kotak diantara dua angka itu adalah 50.  terus loe liat paling kiri, itu ada angka-angka yang belakangnya ada n dan s setelah angka, itu notasi “north” dan “south”, terhadap nilai nol, posisi gw di bawah kan? di s, jadi gw pake yang s. jadilah yang gue pake “UTM-WGS 1984 Datum, Zone 50 south, cent meridian 117d E”. Ok ngerti yah?
- selanjutnya next, kalo loe punya base point ya masukin aja, terus pick, kalo gak ya next aja, next, next, next sampe ga bisa dinext, terus finish, dan taraaa,, keluar lah informasi apa aja yang udah loe setting tadi :
-          Setelah di oke, nanti muncul lah ini:
-          klik check box “use point names”, terus Ok aja, daaaaannn... your work sheet is ready sir!!!
SELAMAT BEKERJA !!!
 
Bagaimana? puas? kita lanjutkan ke gimana caranya kita input data koordinat ke land desktop, Loe bisa lihat di postingan part 2 yup!